Bagaimana awal mula Anda mengenal LVE?

Tahun 2009 saya mulai mengenal LVE. Saat itu Sekolah Tiara Chandra mendapat undangan dari Kementrian Agama Kota Yogyakarta untuk mengikuti Training LVE yang saat itu difasilitasi oleh Bapak Muqowim. Dari situ saya penasaran sekali, sepertinya ini yang saya cari karena kemarin kita Sekolah Tiara Chandra memasukkan Pendidikan Karakter tetapi kita susah untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada waktu itu hanya 1 orang saja yang mengikuti, kemudian kami memberanikan diri untuk meminta Bapak Muqowim untuk memfasilitasi aktivitas LVE yang

saat itu diikuti oleh semua warga Sekolah Tiara Chandra. LVE saat itu kita awali dengan menghidupkan nilai untuk diri sendiri, kemudian yang ada di lingkungan sekolah. Tahun 2009 kita mulai menerapkannya, dan perubahannya sangat terasa sekali. LVE rupanya membuat pengaruh yang sangat luar biasa pada diri kami sendiri sebagai pelaksana yang ada di Sekolah Tiara Chandra.

Sejak kapan Anda menjadi Trainer?

Saya menjadi Trainer LVE sejak tahun 2017.

Mengapa Anda mau berkomitmen menjadi Trainer LVE?

Saya memiliki harapan dan keinginan untuk bisa memberi manfaat bagi orang lain, serta bisa mengajak lebih banyak orang lagi untuk mengenal LVE. Maka dari itu saya berkomitmen menjadi Trainer LVE.

Apa kesibukan Anda akhir-akhir ini?

Saat ini saya sebagai Ketua Umum Yayasan Tiara Chandra, saya beraktifitas dalam layanan Pendidikan dan pengasuhan untuk anak usia dini. Saya juga menjadi praktisi dalam Dunia Pendidikan Anak yang sesekali diminta untuk sharing mengenai pengelolaan Lembaga Pendidikan.

Apa harapan Anda untuk LVE Indonesia?

Harapan saya agar LVE Indonesia lebih maju dan berkembang, memiliki jangkauan yang semakin luas, sehingga lebih banyak lagi individu maupun masyarakat yang mengenal dan menerapkan LVE dalam kehidupan sehari-hari.